Saturday, December 14, 2013

Dengarkan ini,!



Sayyid Ahmad KhatamiKepada seluruh kelompok takfiri diseluruh dunia. Saya katakan kepada kalian, “Dengarkan perkataan ini! Marjaiat Syiah memiliki kekuatan fatwa, yang ketaatan kepada fatwa mereka adalah kewajiban syar’i. Jika kalian melanjutkan tindakan-tindakan kesyetanan kalian, maka Maraji Syiah akan ikut masuk dalam medan yang akan merubah hari kalian menjadi gelap gulita. Pikirkan, apakah kalian punya kekuatan?”

Menurut Kantor Berita ABNA, serangan terhadap warga Syiah Mesir yang sedang mengadakan majelis suka cita merayakan peringatan kelahiran Imam Mahdi as pada malam Nishfu Sya’ban yang merenggut nyawa Syaikh Hasan Shatah ulama besar Islam Syiah di negara tersebut oleh sejumlah massa Salafi Takfiri telah meninggalkan luka mendalam bagi para pengikut Syiah dan mereka yang mencintai kedamaian dan tegaknya nilai-nilai kemanusiaan. Untuk mencari akar penyebab keberadaan kelompok takfiri dalam dunia Islam yang berpotensi memecah belah ummat, sejumlah ulama besar Islam yang tergabung dalam Majma Jahani Ahlul Bait as, Markaz Mudiriyat Hauzah Ilmiah Qom, Universitas Internasional al Mustafa dan Lembaga Pendekatan Mazhab-mazhab Islam menyelenggarakan dialog bersama.
Acara tersebut berlangsung malam Jum’at (27/6) dengan dihadiri beberapa ulama marja taklid diantaranya, Ayatullah Makarim Shirazi, Ayatullah Nuri Hamadani, Ayatullah Ja’far Subhani, Ayatullah Ibrahim Amini, Syaikh Hasan Shafi dan perwakilan dari Ayatullah Shafi Ghulpaghani, Ayatullah Wahid Khurasani. Pada kesempatan tersebut, Ayatullah Sayyid Ahmad Khatami menyampaikan orasinya.
Berikut beberapa poin penting dari penyampaian salah seorang angota Dewan Syura Majma Jahani Ahlul Bait tersebut.
-      Setiap hari kita mendengar berita yang menyesakkan dada yang terjadi disetiap sudut dunia Islam, mengenai pembunuhan dan pembantaian yang dialami kaum muslimin khususnya para pengikut Ahlul Bait. Dari Irak, Suriah, Pakistan sampai yang terbaru di Mesir. Khususnya kejadian yang memilukan di Mesir, jika umat Islam mendiamkannya, maka sama halnya sedang melakukan penantian untuk melihat tindakan yang lebih keji lagi akan terjadi.
-      Disebutkan, sedang berlangsung peringatan Nishfu Sya’ban disebuah rumah yang dihadiri sekitar 30 orang. Namun tiba-tiba, tanpa diundang, sekitar 2 ribu orang datang dan melakukan penyerangan terhadap rumah tersebut. Dinding rumah dirusak. Dan ulama Syiah yang memiliki program khusus keagamaan di stasiun televisi dan radio-radio sehingga dikenal luas oleh masyarakat Mesir, diseret keluar dari rumah tersebut. Kemudian dibunuh dengan cara yang sangat keji. Bersama dengan Syaikh Hasan Shahatah turut menjadi korban salah seorang saudaranya, dan 3 warga Syiah lainnya. Dan 15 atau 16 orang yang tergabung dalam majelis tersebut mengalami luka-luka.
-      Pembunuhan yang terjadi dalam peristiwa tersebut, bukan yang pertama dan juga bukan yang terakhir. Pembunuhan yang pertama adalah yang dialami Qabil. Yang kemudian sepanjang sejarah terjadi pembunuhan-pembunuhan lainnya. Dan Al-Qur’an telah mengabadikan sebagian diantaranya. Jadi pembunuhan dimasa sekarang juga terjadi, begitu juga dimasa yang akan datang. Al-Qur’an mengisahkan tentang terbunuhnya 40 Nabi dalam satu waktu yang kemudian para pembunuhnya bekerja pada pagi harinya seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Namun dikekinian yang umat Islam hadapi adalah kelompok yang membunuh atas nama Islam. Mereka menyembelih orang atas nama Islam. Mereka adalah kelompok Wahabi Takfiri yang sedang berhadapan dengan Islam Muhammadi.
-      Kami menilai Wahabi dan Ahlus Sunnah adalah dua kelompok yang berbeda dan terpisah. Sebab yang pertama kali menyatakan penentangan terhadap batilnya aqidah Wahabi adalah dari kalangan ulama Ahlus Sunnah. Yang pertama menentang pemikiran Muhammad Bin Abdul Wahab adalah gurunya sendiri. Bahkan sampai hari ini, kitab-kitab yang ditulis ulama Ahlus Sunnah dalam menentang pemikiran dan keyakinan Wahabi lebih banyak jumlahnya dari yang ditulis oleh ulama-ulama Syiah.
-      Firqah Wahabi dibangun atas dasar kekerasan. Menyebar melalui pemaksaan kehendak dan penumpahan darah-darah umat manusia yang tidak berdosa. Sepanjang sejarah mereka telah mencoreng wajah umat Islam dengan tindakan dan aksi anarkis mereka. Saya akan menyebutkan salah satu diantaranya: Pada peringatan Hari Ghaidir tahun 1216 HQ. Para pecinta Ahlul Bait larut dalam peringatan ditetapkannya Imam Ali as sebagai imam atas kaum muslimin di kota Karbala. Namun sekitar 12 ribu orang dari Wahabi menyerang Karbala dan membunuhi mereka yang tidak bersenjata dan tanpa pembelaan. Banyak dari mereka yang meninggal dari kalangan anak-anak dan orang-orang yang lemah. Mereka dibunuh hanya karena menampakkan kecintaannya kepada Ahlul Bait as secara terbuka.
-      Contoh dari kekejian mereka tersebut kembali berulang pada hari ini. Mereka dengan mudahnya meneriakkan takbir sambil mengunyah jantung orang yang baru saja mereka bunuh dan mereka bangga menampakkan dan menyiarkannya kepada seluruh dunia. Mereka menyerang rumah-rumah dan membunuhi semua anggota keluarga yang mereka temui hatta anak-anak yang masih bayi sekalipun. Apakah semua aksi-aksi keji dan biadab tersebut terjadi begitu saja tanpa ada pemicunya?.
-      Ada tiga kelompok pelaku semua tindakan keji tersebut.
Pertama, adalah kelompok awam. Mereka terkena provokasi dari kelompok yang mereka anggap alim dan ulama. Otak mereka dicuci dan diisi dengan doktrin-doktrin permusuhan terhadap Syiah. Kepada mereka dikatakan, barang siapa yang membunuh Syiah, maka kelak ketika wafat ia akan langsung masuk surga dan akan menjadi tamu istimewanya Nabi Muhammad Saw.
Kedua, kelompok ulama dan mufti Wahabi. Mufti yang sedemikian mudahnya mengeluarkan fatwa-fatwa menghalalkan tumpahnya darah seseorang. Sementara Allah SWT berfirman dalam surah an Nisa’ ayat 94, “” وَلاَ تَقُولُوا لِمَنْ أَلْقَى إِلَيْكُمُ السَّلاَمَ لَسْتَ مُؤْمِنًا تَبْتَغُونَ عَرَضَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا” yang artinya, “…dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan “salam” kepadamu: “Kamu bukan seorang mukmin” (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia…”. Mereka tidak hanya menentang ayat tersebut namun juga melenceng dari sunnah dan petunjuk Nabi  Saw. Diriwayatkan dari kitab Ahlus Sunnah sendiri, dalam kitab Kanzul ‘Amal jilid 3 hal. 365 disebutkan Nabi Saw bersabda, “Barang siapa menyatakan kafir kepada seseorang yang ahli La ila haillallah, maka sesungguhnya dialah yang lebih mendekati kekafiran.” Dari kitab yang sama, diriwayatkan juga Nabi Saw bersabda, “Barangsiapa yang mengkafirkan muslim lainnya, jika tidak benar, maka kekafiran akan kembali kepada dirinya.”
Ketiga, tidak diragukan lagi, pelaku utamanya adalah AS dan Zionis. Untuk mencegah terjadinya kebangkitan Islam mereka menjadi dalang dibalik terpecah-pecahnya kaum musliminin. Dari yang paling ekstrim sampai yang paling liberal.
-      Mengapa orang-orang Syiah dibunuh?. Jawaban atas pertanyaan ini telah tercantum dalam Al-Qur’an surah al Buruuj ayat 8. “وَمَا نَقَمُوا مِنْهُمْ إِلَّا أَن يُؤْمِنُوا بِاللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَمِيد” yang artinya, “Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji..”. Balasan bagi mereka yang beriman, bagi para pengikut Ahlul Bait as adalah ini, sekarang dan yang akan datang. Mereka akan selalu mendapat permusuhan dan kebencian dari mereka yang memisahkan Al-Qur’an dari Ahlul Bait as dan mencoba untuk mereka pahami dan tafsirkan sendiri. Dan Syiah dua pusaka itulah yang menjadi kebanggaannya, Al-Qur’an dan Itrah Nabi Saw. Memahami Al-Qur’an sebagaimana Ahlul Bait memahaminya.
-      Syaikh Hasan Shahatah beserta saudaranya, senantiasa secara terbuka membanggakan mazhab pilihannya. Diantara wawancaranya yang terakhir, Syaikh Shahatah mengatakan, “Saya bersyukur kepada Allah SWT yang membuat hidupku sedemikian manis dan indah, karena kecintaan kepada Ahlul Bait as. Ayah saya telah membesarkan saya dengan kecintaan kepada Imam Ali as, kecintaan kepada Fatimah az Zahrah as dan Ahlul Bait as.” Meskipun Syaikh Shahatah meninggal dengan cara yang mengenaskan, namun ia tetap hidup sebagai seorang syahid. Insya Allah.
-      Pemerintah Mesir, Presiden dan Perdana Menterinya mengecam dan mengutuk kejadian tersebut. Namun itu tidak cukup. Telah ada lima korban jiwa yang terenggut. Dan itu harus diselesaikan secara hukum. Pembunuhnya harus diproses hukum dan mendapat balasan setimpal. Kepada pemerintah Mesir saya mengatakan, kecintaan rakyat Mesir kepada Ahlul Bait telah berlangsung 1.400 tahun lamanya. Karenanya jangan melakukan tindakan semena-mena kepada para pecinta dan pengikut Ahlul Bait.
Pesan Penting kepada Kelompok Takfiri
Kepada seluruh kelompok takfiri diseluruh dunia. Saya katakan kepada kalian, “Dengarkan perkataan ini! Marjaiat Syiah memiliki kekuatan fatwa, yang ketaatan kepada fatwa mereka adalah kewajiban syar’i. Jika kalian melanjutkan tindakan-tindakan kesyetanan kalian, maka Maraji Syiah akan ikut masuk dalam medan yang akan merubah hari kalian menjadi gelap gulita. Pikirkan, apakah kalian punya kekuatan?”
Namun ulama marja taklid kami adalah orang yang cerdas dan berwawasan luas, yang tidak akan mudah tertipu dan terpedaya oleh permainan dan tipuan musuh. Mereka melihat ini adalah medan konspirasi Amerika yang menghendaki Sunni membunuhi Syiah, dan Syiah membunuhi Sunni yang kemudian secara luas terjadi perang dan pertumpahan darah antara Sunni dan Syiah. Musuh Sunni dan Syiah adalah kelompok takfiri. Kekejian dan kebiadaban takfiri juga dikecam oleh kelompok Ahlus Sunnah.
Seruan kepada Ulama Ahlus Sunnah
Dengan penuh rasa penghormatan saya menyampaikan seruan kepada ulama Ahlus Sunnah baik yang di Iran maupun diseluruh dunia Islam.
Kami mengucapkan rasa terimakasih yang mendalam, atas kecaman kalian atas kejadian pembongkaran dan pelecehan makam sahabat Nabi Saw Hujr bin ‘Adii. Yang menunjukkan kepedulian dan perhatian kalian. Dan kamipun menjadi saksi bahwa ulama-ulama besar Ahlus Sunnah mengecam dan mengutuk perbuatab biadab dan kurang ajar tersebut.
Kami bertanya kepada ulama Ahlus Sunnah –baik yang di Iran maupun yang diluar Iran-, Apa tindakan tersebut sebab atau akibat?. Sudah dipastikan jawabannya adalah, kekejian tersebut adalah akibat dari buah pemikiran Wahabi, buah dari pemikiran takfiri. Tunjukkanlah keberanian kalian dan mulailah perlawanan terhadap akar penyebabnya. Sebagaimana keberanian yang pernah ditunjukkan ulama-ulama Syiah terhadap sekte buatan Ingrris yang bernama ‘Bahai” yang hendak mencemarkan dan menodai Syiah. Semua ulama Syiah memfatwakan, mereka pengikut Bahai adalah kafir, najis dan tidak memiliki hubungan sama sekali dengan Syiah dalam bentuk apapun. Dengan adanya fatwa tersebut, Bahai jadi tidak memiliki pengaruh sama sekali.
Keberanian yang seperti ini yang kami nantikan dari Ulama Ahlu Sunnah bahwa mereka seia sekata menyerukan bahwa paham Wahabi dan takfiri sama sekali tidak memiliki sangkut paut dengan Islam. Merekalah yang merusak Islam. Mereka juga hendak merusak Ahlus Sunnah. Mari bersama memenuhi panggilan Islam, panggilan agama dengan penuh kecintaan dan bersama memerangi akar penyebabnya, bukan disibukkan mengurusi akibat-akibat yang tampak dipermukaan.
 http://www.abna.ir/data.asp?lang=12&id=434568
Surat Ayatullah Ghulpaghani kepada Ulama Al-Azhar:
Mengecam Kekejian Wahabi Tidaklah Cukup!
“Kami mengucapkan terimakasih atas kecaman kalian terhadap terjadinya tragedi anti kemanusiaan yang menyakitkan ini, namun sekedar mengecam tidaklah cukup. Kalian termasuk turut bertanggungjawab atas terjadinya tragedi tersebut.” 
Menurut Kantor Berita ABNA, terbunuhnya 4 warga Syiah Mesir secara keji oleh sejumlah massa termasuk salah seorang tokoh Syiah Syaikh Muhammad Hasan Sahatah salah seorang cendekiawan muslim yang terkenal di Mesir, Hadhrat Ayatullah al Uzhma Luthfullah Shafi Ghulpaghani dalam suratnya yang ditujukan kepada ulama Universitas al Azhar mengatakan, “Kami mengucapkan terimakasih atas kecaman kalian terhadap terjadinya tragedi anti kemanusiaan yang menyakitkan ini, namun sekedar mengecam tidaklah cukup. Kalian termasuk turut bertanggungjawab atas terjadinya tragedi tersebut.”
Dalam lanjutan suratnya, ulama marja taklid tersebut menuliskan, “Untuk selanjutnya, kumpulkanlah ulama-ulama Islam dan serukanlah kepada seluruh kaum muslimin untuk mewujudkan persatuan Islam dan tunjukkanlah kepada dunia, Islam adalah agama yang agung, agama yang penuh rahmat dan kasih sayang, agama yang menghendaki kemuliaan dan ketinggian  peradaban umat manusia.
Berikut teks lengkap surat Ayatullah Shafi Ghulpaghani yang ditujukan kepada ulama Al-Azhar:
بسم الله الرحمن الرحیم
وَ مَا نَقَمُوا مِنْهُمْ إِلَّا أَن يُؤْمِنُوا بِاللهِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ

Ulama Al Azhar yang kami hormati
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hati kami dipenuhi rasa duka yang mendalam setelah mendapat informasi DR. Syaikh Muhammad Hasan Shahatah menjadi korban keganasan kelompok yang penuh dosa dan jahil, yang telah menumpahkan darahnya ketanah dan dengan kejinya tubuh beliaupun dihinakan dan dilecehkan. Dengan alasan apapun, peristiwa tersebut menginjak-injak nilai-nilai Islam dan kemanusiaan.
Mungkin bisa dikatakan bahwa perbuatan kelompok jahil tersebut tidaklah menentang Islam dan kemanusiaan, karena bukan hanya kelompok Mesir ini saja yang berlaku keji, namun hampir terjadi dibanyak negara Islam yang telah merenggut keamanan dan kedamaian kaum muslimin di negerinya sendiri. Namun yang mengherankan, aksi kekerasan tersebut terjadi disebuah negara yang Universitas Al Azhar berada di situ. Sebuah pusat pendidikan Islam yang telah berabad-abad lamanya meninggikan dan memperkenalkan ajaran Islam yang mulia dan penuh akhlak yang santun sebagaimana yang diteladankan Nabi Muhammad Saw keseluruh dunia namun hari ini kita menjadi saksi, kekejian tersebut terjadi di negeri Mesir, tempat Al Azhar berada.
Setiap dari ulama mulia Al Azhar harus lebih serius menjalankan kewajiban utamanya. Kami berterimakasih karena Ulama Al Azhar turut mengecam dan mengutuk terjadinya aksi keji tersebut namun itu tidak cukup. Kalian ulama-ulama besar Al Azhar berhadapan dengan agama Islam yang mulia memiliki kewajiban besar dan tanggungjawab terhadap kejadian di dunia Islam hari ini.
Apakah kalian tidak melihat dan menyaksikan setiap hari ulama Wahabi mengeluarkan fatwa-fatwa yang bertentangan dengan syariat dengan menyerukan muslim satu menumpahkan darah muslim lainnya?
Apakah kalian tidak menyadari bahwa semua itu adalah propaganda musuh-musuh Islam yang dinegara-negara mereka aman dan terkendali namun di negara-negara Islam kaum muslimin satu sama lain saling menyerang dan merenggut nyawa satu sama lain?
Apakah kalian tidak melihat terbunuhnya anak-anak yang tidak berdosa, perempuan yang tanpa perlindungan dan laki-laki yang terzalimi? Yang mereka dibunuh dengan cara yang sangat keji dan itu kemudian dipertontonkan kepada dunia?
Marilah dan bangkitlah atas nama Tuhan. Manfaatkanlah semua kesanggupan dan kekuataan maknawi dan mazhabi hari ini dan saat ini juga, sebab menanti esok untuk mulai bergerak sudah sangat terlambat. Serukanlah kepada semua ulama Islam, kepada kaum muslimin se dunia untuk menjalin persatuan dan ukhuwah Islamiyah, sebagaimana yang diserukan Al-Qur’an,
 «وَ لَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَ تَذْهَبَ رِيحُكُمْ…»
Mari bersatu dan menyatukan tekad untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Islam adalah agama yang mulia, agama yang penuh rahmat dan kasih sayang, agama yang mendambakan mulia dan tingginya peradaban umat manusia.
Marilah, kita sampaikan kepada dunia bahwa hukum asasi kita adalah Al-Qur’an al Karim yang kita dengan kitab langit tersebut berkeyakinan didalamnya memuat pesan-pesan agung yang menciptakan kehidupan yang bahagia bagi umat manusia sedunia. Tuntutlah kepada para pemimpin dunia Islam untuk menghindarkan diri dari berbagai bentuk perselisihan dan pertikaian dan bersama dihadapan Al-Qur’an yang suci kita tundukkan kepala sembari menunjukkan ketaatan diri pada aturan-aturan di dalamnya.
Kami berharap semoga kaum muslimin meraih izzah dan kemuliaannya dan mampu mengalahkan musuh-musuhnya.
16 Sya’ban 1434 H
Luthfullah Shafi Ghulpaghani
Berita Majma:
Majma Jahani Ahlul Bait Kecam Pembunuhan Syiah di Mesir
Berkenan dengan terjadinya aksi keji yang dilakukan kelompok Salafi takfiri di Mesir terhadap warga Syiah yang merenggut nyawa Syaikh Hasan Sahatah dan empat orang lainnya, Majma Jahani Ahlul Bait merilis pernyataan sikap secara resmi yang mengecam aksi brutal tersebut.
Menurut Kantor Berita ABNA, berkenan dengan terjadinya aksi keji yang dilakukan kelompok Salafi takfiri di Mesir terhadap warga Syiah yang merenggut nyawa Syaikh Hasan Sahatah dan empat orang lainnya, Majma Jahani Ahlul Bait merilis pernyataan sikap secara resmi yang mengecam aksi brutal tersebut.
Dalam pernyataan sikapnya tersebut, Majma Jahani Ahlul Bait menuntut Presiden Mesir, Muhammad Mursi untuk bertanggungjawab, sebab pekan sebelumnya dalam konferensi ulama Islam yang dibukanya di Kairo tidak menunjukkan sikap menentang terhadap orasi-orasi yang disampaikan ulama-ulama Salafi Takfiri yang menyerukan pembunuhan terhadap warga Syiah. Dengan tuduhan Syiah telah kafir, ulama-ulama Salafi tersebut menyebut darah orang Syiah halal untuk ditumpahkan.
Teks pernyataan resmi Majma Jahani Ahlul Bait tersebut diawali dengan nukilan ayat,
وَمَا نَقَمُوا مِنْهُمْ إِلا أَن يُؤْمِنُوا بِاللَّـهِ العَزِيزِ الحَمِيد ـ الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْ‌ضِ وَاللَّـهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ ـ إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِ‌يق. (سورة البروج ؛ 8 ـ 10)
“Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar.” (Qs. Al Buruuj: 8-10)
Dalam pernyataan sikap tersebut juga disebutkan, pembunuhan terhadap Syaikh Hasan Sahatah adalah pembunuhan yang sudah lama direncanakan. Syaikh Hasan Sahatah adalah ulama Syiah alumni Universitas al Azhar Mesir yang dua kali mendekam dalam penjara rezim Husni Mubarak dengan tuduhan penistaan agama. Setelah keluar dari penjara, ia mendapat permusuhan keras dari kelompok Salafi Takfiri karena keyakinan Syiah yang dianutnya yang disebut telah melenceng jauh dari Islam. Mendapat restu dari ulama-ulama yang mengeluarkan seruan untuk menyerang Syiah dan halal darah mereka ditumpahkan. Sejumlah massa menyerang rumah Syaikh Hasan Sahatah menyeretnya keluar dan membunuhnya beramai-ramai, ada yang menikam dan ada yang memecahkan batok kepalanya. Setelah itu mayatnya dilempar dan dibakar. Warga Salafi Takfiri yang menyaksikan bersorak kegirangan.
Meskipun aksi keji tersebut sangat menyakitkan hati para pengikut Syiah, Majma menyerukan agar muslim Syiah tidak terprovokasi untuk melakukan aksi balasan dengan tindakan yang serupa. Perpecahan Sunni-Syiah adalah propaganda musuh-musuh Islam untuk melemahkan kekuatan Islam yang belakangan ini semakian menguat dan mampu mencetuskan revolusi kebangkitan Islam di beberapa Negara.
Majma juga menyerukan pihak terkait untuk menyelidiki aksi pembunuhan tersebut dan menangkap semua pelaku dan dalang dibalik aksi keji tersebut. Selain itu Majma juga turut mengucapkan bela sungkawa dan perasaan duka yang mendalam atas terjadinya tragedi tersebut.

No comments:

Post a Comment