INTERNASIONAL
Markas Militer Amerika Serikat di Jantung Ibukota Jakarta
Oleh : Rachmad Yuliadi Nasir | 20-Jul-2012, 22:46:46 WIB
KabarIndonesia
- Kedutaan Besar AS di Jakarta yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka
Selatan melakukan modernisasi kawasan. Langkah itu dilakukan dalam upaya
meningkatkan pelayanan.
Gedung Kedutaan Besar ini sendiri akan tetap berada di lokasinya yang sekarang, yaitu di Jalan Medan Merdeka Selatan.
Hal
ini sebagai bagian dari keinginan Amerika Serikat untuk tetap
melestarikan dan meningkatkan kedekatannya dengan kawasan alun-alun kota
yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi ini.
Proyek senilai $450
juta ini juga akan membuka lapangan perkerjaan baik di Amerika Serikat
maupun di Indonesia.
Proses pembangunan ini direncanakan akan
berlangsung selama lima tahun dan akan melibatkan lebih dari 5.000
pekerja dari Indonesia. Proyek ini dijadwalkan rampung tahun 2017.
Kedutaan
Besar baru di
Jakarta ini akan menggunakan standar tertinggi dalam hal rancangan,
tata ruang dan keramahan lingkungan, selain untuk mendukung hubungan
khusus antara AS dan Indonesia.
Kompleks Kedutaan Besar ini dirancang
untuk memberikan citra keterbukaan dan transparansi.
Tim perancang
proyek ini telah melakukan beberapa kali kunjungan ke Indonesia selama
kurun lima tahun terakhir ini untuk meneliti mengenai arsitektur,
rancangan, dan budaya Indonesia, serta berkonsultasi dengan para
ahli-ahli di Indonesia agar dapat memasukkan elemen-elemen budaya ke
dalam rancangan tersebut.
Dalam rancangan yang inovatif ini,
dinding-dinding kaca akan menggantikan dinding-dinding batu yang
biasanya digunakan oleh Kedutaan-Kedutaan Besar AS.
Dinding
pelindung matahari dan dinding penutup yang mengitari gedung ini
terinspirasi dari desain tekstil yang sangat dipengaruhi oleh
tradisi-tradisi kuat dalam seni dan budaya Indonesia.
Tekstur-tekstur
serta pola-pola tersebut
diambil dari budaya Indonesia untuk dijalin kedalam satu tema dengan
rancangan tata ruang dan interior sehingga memberikan gedung ini sebuah
atmosfir yang mudah dikenal, ramah dan nyaman bagi para pengunjung
Kedutaan.
Kompleks yang terdiri dari beberapa bangunan ini akan
digunakan oleh para staf Kedutaan Besar AS dan Misi AS untuk ASEAN
dengan ruang kerja seluas 36.000 meter persegi.
Rencana gedung ini akan
meliputi gedung utama dengan 10 lantai, gedung parkir, gedung-gedung
penunjang, ruang tunggu konsuler, tiga pintu gerbang dan restorasi
sebuah gedung bersejarah di kompleks ini.
Sebagai salah satu bagian
dari proyek ini, Amerika Serikat akan merelokasi dan merestorasi sebuah
gedung bersejarah yang digunakan oleh delegasi Republik Indonesia selama
negosiasinya dengan pihak Belanda tahun 1949.
Gedung ini memiliki
nilai historis tinggi bagi Indonesia karena pernah menjadi kantor
Perdana Menteri Sutan Sjahrir.
Menurut Dubes Marciel,
modernisasi kawasan kedubes ini menantang, karena meskipun pembangunan
tengah berjalan, kegiatan kedubes harus tetap berjalan. Selain itu,
pihak kedubes juga berusaha menegaskan atmosfir terbuka yang menjadi
ciri kedubes sejak berdiri pada 1949.
"Meskipun jadi lebih terbuka,
namun tetap ada pengamanan. Anda tentu saja tidak bisa melenggang bebas
masuk ke dalam area kedutaan besar negara manapun tanpa adanya
pengamanan," ujar Dubes Marciel.
Apakah gedung ini ramah
lingkungan? Dilapangan terbukti AS adalah negara penyumbang emisi
terbesar selain Cina juga AS adalah satu-satunya negara yang melepaskan
dua bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
Termasuk
perusahaan-perusahaannya merupakan salah satu negara yang paling banyak
menyebabkan kerusakan di muka bumi seperti Freeport.
Gedung itu
nantinya juga untuk menampung misi AS untuk ASEAN. Dengan mempekerjakan
5000 tenaga kerja dari Indonesia tidak bisa dianggap keuntungan bagi
Indonesia, maka itu
hanya sesaat dan sangat kecil jika dibandingkan dnegan kerugian dan
ancaman ke depan yang harus dihadapi negeri ini.
Kedutaan AS di
manapun juga menjalankan fungsi intelijen. Bahkan fungis ini termasuk
salah satu fungsi utama. Sejumlah kawat diplomatik yang dibongkar oleh
wikileaks berisi tentang berbagai informasi tentang neagra tuan rumah
termasuk kawat diplomatik dari kedubes dan konsul AS di Indonesia hanya
menegaskan berjalannya fungsi itu.
Karena itu, kedubes AS sebenarnya
juga menjadi "markas" intelijen AS di setiap negara tuan rumah.
Tak
jarang juga menjalankan peran intervensi dan kontrol. Dubes AS bisa
jadi tak ubahnya seorang gubernur jenderal yang seara riil mengontrol
dan memerintah negeri dimana dia ditugaskan.
Karena itu makin besar
kedutaan itu hanya menjadi sinyal makin besarnya semua peran dan fungsi
itu dijalankan terhadap negara tuan rumah.
Belajar Dari Kedubes AS di Irak dan Pakistan.
Gedung
kedubes AS
di Jakarta, pembangunannya direncanakan menghabiskan dana USD 450 juta
(sekitar Rp 4,2 triliun).
Gedung utamanya nantinya akan memiliki luas
36.000 meter persegi atau 3,6 ha. Bangunan sebesar itu tentu bisa
menampung ribuan personel.
Dengan ukuran sebesar itu, nanti kedubes AS
di Jakarta akan menjadi kedubes AS terbesar ketiga di dunia setelah
kedubes AS di Irak dan Pakistan.
Kedubes AS di Irak
Kedubes AS di Irak
berada di jantung kota Baghdad, dibuka pada Januari 2009 menempati area
seluas 104 acre atau sekitar 42,087 ha.
Luas itu sama dengan enam kali
laus gedung PBB di New York, 80 kali luas lapangan bola, hampir
setengah luas Kebun Raya Bogor dan hampir sama luasnya dengan kota
Vatikan.
Kedubes yang dibangun oleh kontraktor asal Kuwait, First
Kuwaiti Trading & Contracting, menelan biaya sekitar USD 750 juta -
USD 1 miliar.
Kompleks yang ada di tepian sungai Tigris itu terdiri
dari 21 bangunan lengkap layaknya sebuah kota kecil,
memiliki pasukan pertahanan, memiliki sumber tenaga dan air sendiri,
dilengkapi berbagai sarana termasuk saran kesehatan, tempat belanja,
gym, theater, pub, sarana olah raga, sampai kolam renang standar
olimpiade.
Kompleks sebesar itu bisa menampung 16.000 personel
baik sipil maupun militer. Di dalamnya sebanyak 2000 orang diplomat
berkantor.
Juga didukung oleh ribuan marinir, dan personel sipil. Sejak
proses pembangunannya sudah melibatkan militer dan FBI.
Juru Bicara
Departemen Justin Higgins pada saat pembangunannya mencatat bahwa
sejumlah besar non diplomat bekerja dalam misi pembangunan -ratusan
personel militer, lusinan agen FBI, disamping perwakilan dari Departemen
Pertanian, Perdagangan dan departmen AS lainnya.
Dalam laporan
Komisi Hubungan Luar Negeri Senat AS disebutkan, bahwa kedubes AS di
Baghdad akan memiliki sumur air, pembangkit listrik dan fasilitas
pengolahan limbah. Sistem akan 100 persen mandiri dalam hal
fasilitas kota.
Dalam hal keamanan disebutkan, bahwa keamanan
akan dijaga oleh marinir AS, dengan perimeter area tidak bisa kembali,
dengan struktur yang 2,5 kali standar, lima pntu masuk berkeamanan
tinggi ditambah pintu masuk dan pintu keluar darurat (The Associated
Press, 14 April 2006).
Pada Februari 2012, akibat tekanan defisit,
pemerintah AS memangka sjumlah personel di kedubes AS di Baghdad
menjadi sekitar setengahnya saja.
Kedubes AS di Pakistan
Kedubes
AS di Pakistan berada di jantung kota Islamabad. Mulai dibangun tahun
2009 menempati area seluas 7,2 ha. Direncanakan pembangunannya
menghabiskan biaya USD 1 miliar. Kedubes AS di Pakistan ini akan
menjadi kedubes AS terbesar kedua setelah kedubes AS di Irak.
Kedubes
bisa akan bisa menampung ribuan personel. Pada tahun 2009, AS menambah
1000 orang personel sebagai tambahan terhadap 750 personel yang sudah
ada.
Asia The Dawn harian berbahasa Inggris di Pakistan
menyebutkan bahwa, "apa yang kellihatan untuk lebih diwaspadai adalah
staff tambahan itu mencakup 350 orang marinir AS.
Disamping itu,
Pejabat Amerika menekan Islamabad untuk mengijinkan import ratusan
kendaraan tempur pengangkut pasukan milik Dyncorp -kontraktor keamanan
AS. Dengan deskripsi seperti itu tak heran Asia Times menyebut kedubes
AS di Pakistan tiu layaknya pangkalan militer dalam bentuk kedubes.
Melihat
kedua kedubes AS terbesar itu ternyata keduanya juga dijadikan "makas"
militer AS.
Maka gedung kedubes yang akan dibangun nanti dengan luas
bangunan utama 3,6 ha itu yang jelas akan berfungsi sebagai "markas"
intelijen yang mengumpulkan berbaga informasi yang berguna bagi
kepentingan AS.
Selain itu, bukan mustahil pula akan menjadi semacam
"markas" kecil militer AS. Hal itu mungkin saja, tanpa melihat seberapa
besar kemungkinannya. Apalagi untuk memasukkan peralatan yang
diperlukan bisa berlindung pada stempel diplomatik
sehingga tidak perlu ribet melalui pemeriksaan kepabeanan.
Keberadaan
gedung baru kedubes AS nanti tidak mendatangkan manfaat dan keuntungan
bagi negeri ini. Sebaliknya, justru akan memperdalam intervensi dan
mengokohkan penjajahan AS.
"Pembangunan gedung kedubes AS yang baru itu
harus ditolak," ujar jubir HTI .
Gedung yang dibangun AS adalah
berikut markas satuan pengaman laut Marine Security Guard Quarters
(MSGQ) dengan embel-embel fasilitas rahasia dan personil keamanan yang
diperlukan (Secret Facility and Personnel Security Clearances Required).
Ini mengindikasikan secara jelas apa yang akan dibangun dari gedung 10
lantai ini. Dan gedung ini letaknya tidak jauh dari Istana Negara.
Hal
ini dapat di lihat pada salinan kontrak rancang-bangun pembangunan
kedutaan besar Amerika di Indonesia Department of State 2012
Design-Build Contract for US Embassy Jakarta, Indonesia .
Project
Description (Secret Facility and Personnel
Security Clearances Required) SAQMMA-12-R0061, Jakarta, Indonesia NEC.
The project will consist of design and construction services including a
New Office Building (NOB) with attached Marine Security Guard Quarters
(MSGQ).
Hasil survei terkait pembangunan gedung baru adalah dari
total voters: 588 orang. Amerika Serikat berencana membangun gedung baru
Kedubes AS senilai $450 juta di Jakarta, yang akan rampung tahun 2017.
Bagaimana
sikap anda
?1. Tolak, karena AS adalah negara muhariban fi'lan, yang
memerangi kaum Muslim di Pakistan, Afghanistan, Irak, Yaman dan berbagai
negeri lain (95%, 560 Votes).
2. Terima, karena akan membuka lapangan
pekerjaan (5000 pekerja) dan sebagai salah satu simbol komitmen
Kemitraan Komprehensif negara demokrasi (3%, 20 Votes).
3.Abstain, tidak
mengerti harus bersikap bagaimana (1%, 8 Votes).
Dari hasil survei ini menunjukan bahwa pembangunan Kedubes AS di Jakarta Makin Memperkokoh Intervensi dan
Penjajahan AS di Indonesia.
Blog: http://www.pewarta.kabarindonesia.blogspot.com/
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com
Berita besar hari ini...!!! kunjungi segera:
http://www.kabarindonesia.com//
No comments:
Post a Comment