Mencermati
carut marut di kawasan timur tengah, bagaimana negara -negara barat,
bergandengan tangan dengan zionis Israel, didukung beberapa negara Arab yang
,"moderat," lalu bersekutu dengan raja minyak, negara petro dollar,
Kerajaan saudi, yang berkepentingan, "memurnikan ajaran islam,"
dengan faham wahabiisme nya, secara bersama, mereka kemudian menciptakan sebuah
kelompok ,"mesin pembunuh massal, bernama : ISIS,"
Sebagai
negara besar, dengan kekayaan alam yang melimpah,
Indonesia juga
tidak luput dari incaran mereka!"
Kepentingan
America di indonesia adalah melindungi sumber -sumber hegemoni nya berupa, emas,
minyak, dan lahan tambang lainya. freport di pending kontrak karya nya oleh
pemerintahan Jokowi, dan undang-undang minerba yang baru, lebih banyak
merugikan kepentingan negara-negara barat, yang nota bene ingin menguasai hajad
hidup masyarakat dunia, maka tidak mustahil, mereka mencari celah dan cara,
agar kepentingan mereka tetap mulus, dan tetap bisa mengeruk kekayaan alam
kita, apapun taruhanya!"
Biasanya,
jika kepentingan mereka berbenturan dengan pemerintahan yang sah dan berdaulat,
maka cara yang digunakan, :
1.Membentuk
kelompok golongan dalam negeri yang anti pemerintah,
yang menyerang semua
kebijakan pemerintah, dan akhirnya angkat senjata, tentu saja kelompok ini
mendapat support dana dan bahkan senjata. Sehingga negara menjadi Instabilitas,
kerusuhan dimana-mana, fraksi-fraksi saling bertikai, antar kelompok
berbenturan, antar suku berperang, issu SARA dimainkan, Sunni dibenturkan
dengan Syiah, ANNAS dibenturkan dengan GP.ANSHOR,
kaum miskin, proletar
dibenturkan dengan dengan kaum kaya, buruh dibenturkan dengan pemilik pabrik,
kecemburuan sosial di hembuskan dan dibesar-besarkan, mayoritas dan minoritas
dibahas,
jika kita termakan issu ini, maka mulailah kita melihat tetangga kita
dengan penuh rasa curiga, melihat kelompok diluar kelompok kita, sebagai bukan
lagi saudara, Islam diluar mazhab kita, bukan lagi islam, lingkungan diluar
kelurahan kita, bukan lagi teritorial kita, kabupaten selain kabupaten kita,
bukan tanggung jawab kita, dan provinsi selain provinsi kita, masa bodoh !,
kita mulai kehilangan rasa persaudaraan, kita mulai kehilangan ikatan kita,
sebagai bangsa !"
Perlahan
rasa empati kita mencair jadi anti pati,!
Jika ini yang anda rasakan,
waspadalah! Politik Devide et Empera, sudah merasuki kepala anda. Anda sudah
termakan propaganda musuh-musuh bangsa kita! Anda sedang digiring mendekati
jurang bernama ,"Perpecahan!"
(
Berlanjut )
Bagian kedua,
Cara Barat mengamankan kepentinganya,
2.Cara kedua yang ditempuh
biasanya, mengangkat issue sektarian,
yang memang potensial ,yang memang ada
dan terpendam dibawah permukaan, ditingkat akar rumput, maupun ditingkat elit.Ditingkat elit,
membenturkan antar fraksi di dewan rendah maupun dewan tinggi, dan tertinggi.
Dinegeri kita ada DPRD,
DPRRI, DPD, MPR yang duduk di Senayan , mewakili kepentingan
hampir ; 250 juta penduduk Indonesia. Dewan
ini dibentuk dari hasil Pemilu Legislatif, dan berangkat dari berbagai Partay, berbagai kelompok, berbagai
kepentingan, tentu saja potensi u disusupi tidak tertutup kemungkinan, akan
tetapi anggota Dewan yang terhormat ini, adalah orang –orang yang pintar, ahli
dibidangnya masing-masing, dan tentu
saja, bukan hal yang mudah untuk diperdaya, semoga.
Ditingkat akar rumput,
groos root, inilah yang lebih berbahaya!”
2.1.Melalui Organisasi Massa,
Organisasi Massa, Ormas,
adalah pintu potensial untuk disusupi . Dengan jargon dan slogan, mereka bisa
masuk dan menyematkan kepentingan mereka untuk memecah belah bangsa ini. Kita
lihat, sekarang banyak Ormas baru terbentuk, deklarasi digaungkan, spanduk
dibentangkan, bendera dikibarkan, dan pidato ber api-api diperdengarkan oleh orator yang sudah
dicuci otaknya, atau yang sudah dibeli !”
2.2.Melalui kelompok
keagaman,
Dengan menjamurnya kelompok
Majlis Ta”lim, baik bersifat umum maupun ekslusive, baik jamaah campuran,
laki-laki, perempuan ( Tentu saja
tempatnya dipisah ) dalam satu pengajian, maupun khusus laki –laki, atau khusus
perempuan saja, ibu-ibu maupun remaja, kita lihat, berkembang sangat pesat
sekarang. Hal ini pertanda baik, artinya meningkatnya kesadaran ber agama,
khususnya agama Islam, sebagai mayoritas di negeri ini, akan tetapi harus juga
dicermati, apakah visi dan misinya sejalan dengan kepentingan Negara ini?
Diatas segalanya, persatuan dan kesatuan
bangsa, adalah pilar utama, siapapun anda, dari manapun anda, alumni manapun
anda., jika anda pemegang KTP Indonesia, anda lahir disini atau tidak, anda adalah
warga Negara Indonesia, dan Falsafah bangsa ini adalah Pancasila, dengan
prinsip dasar : Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda, satu adanya.
Indonesia berdiri atas
peranan banyak suku, banyak agama, banyak puak dan keragaman budaya.
Indonesia bukan Negara
Islam. Indonesia adalah Negara Kesatuan.
Negara tempat semua penduduknya bebas
menjalankan agama dan keyakinanya, tempat dimana penduduknya bebas ber ibadah
sesuai agamanya, tempat dimana mereka lahir dan besar dengan budaya nya
sendiri.
Boleh jadi menurut suatu golongan, agama mereka bercampur khurafat, bercampur
bid”ah, bercampur syirik, lalu apa urusanya dengan anda? Biarlah Tuhan yang
mereka yakini itu yang akan memutuskan,!
silahkan anda berjalan dengan keyakinan
anda, kalau anda ikhlas anda pasti masuk surga, dan kalau mereka ikhlas, mereka
juga akan bertemu Tuhan yang mereka
sembah, !
Urusan siapa kafir, siapa
tidak kafir, sesama penganut Tauhid, adalah urusan Allah !
bukan urusan anda, atau kelompok anda!”
Orang Indonesia sudah lama
hidup berdampingan antar agama, apalagi antar sesama penganut tauhid!”
Jika dengan dalih
memurnikan tauhid, lalu anda menghalalkan darah , kehormatan dan harta penganut
Tauhid, diluar kelompok anda, artinya anda jelas bukan pengikut Rasul, Muhammad.SAWW.,
Rasul tidak pernah membunuh
orang yang sudah mengucapkan kalimat syahadat, :
“ Ashadu anla illah haillallah,
wa ashadu anna Muhammadar Rasullullah, !”
sebab dengan itu Ia menjadi saudara!”
Tidak halal hartanya,
kehormatanya, dan nyawanya untuk dirampas, dan dilperlakukan se mena-mena!”
Hanya ada satu kelompok
dalam Islam, yang muncul di Abad kedua Hijrah, aliran ini disebut : Khawarij!”
Hanya aliran ini yang
mengobarkan slogan, “La Hukma Illa Lillah!” Tidak ada hokum, kecuali hokum Allah!” Kalimat ini memang kalimat yang
benar, (Haq), akan tetapi digunakan untuk tujuan yang salah , (bathil ). Kelompok yang muncul dari kekecewaan Arbitrasi
antara Muawiyah bin Abu Sofyan, Gubernur Syam, dengan Khalifah Ali bin Abi
Thalib, yang dibai”at oleh massa secara aklamasi, setelah terbunuhnya Khalifah
Ustman bin Affan. Arbitrasi yang dikenal dengan sebutan, “ Tahkim Shiffin,”
Kelompok ini telah
melakukan penjarahan, penodaan,
perampasan, penistaan, dan pembunuhan, atas nama ,”Tauhid,” kepada sesama
muslim yang hidup di zaman itu. Kelompok ini bukan orang yang tidak mengenal
Tuhan, akan tetapi mereka menafsirkan ayat Qur”an, dengan penafsiran mereka. Kening mereka menghitam,
karena banyaknya sujud dan menangis,!
Mereka banyak yang
hapal Qur”an, 30 juzz, Hafizd, dan
mereka membaca Qur”an dengan lantunan suara dan mahrazd yang pas, akan tetapi,
seperti yang dikatakan,: Khalifah Ali
bin Abi thalib, :
“Mereka adalah orang yang mencari kebenaran, akan
tetapi tersesat karenanya, !”
“Kesalahan terbesar mereka
adalah, mereka tidak mau menyembuhkan
kebodohan akalnya!”
Dan karena perbuatan
mereka, menghalalkan darah muslim diluar kelompok mereka, Khalifah Ali
mengerahkan pasukannya, untuk menyadarkan dan meminta mereka kembali dalam kelompok Jamaa”ah, akan tetapi
justru mereka yang meminta Khalifah Ali untuk bersyahadat ulang, akhirnya kelompok ini diperangi, inilah ,”- Perang
Nahrawan,”- antara khalifah Ali dengan
kaum Khawarij,.
Karena menurut mereka
Khalifah Ali dan pasukannya telah Kafir dan harus bertobat, dan karena menurut
mereka (Khawarij), mereka berada di pihak yang benar sesuai syariat, maka apa
yang mereka lakukan adalah Jihad, kelompok ini mempertahankan keyakinanya sampai titik darah penghabisan, sehingga
ketika perang usai, hanya beberapa orang dari mereka yang tersisa,
Khawarij dianggap punah
pada abad kedua Hijriah,
Akan tetapi pemikiranya
tetap hidup sampai hari ini.
Jadi kalau ada kelompok dengan jargon ,”Memurnikan
Tauhid,”, ini syirik, itu syirik, sana kafir, sini kafir, hanya mereka dan
kelompok mereka yang ,”Punya Surga,”, yang lain tak kebagian kavling, dapat
dipastikan, itulah bentuk pemikiran, “ Neo Khawarij,”
Khawarij gaya baru,
Khawarij baju baru, dengan jubah Islam, symbol Islam, jargon Islam, akan tetapi
sebetulnya, ,” Mereka telah keluar dari Islam, seperti anak panah yang melesat
dari busurnya, dan tak ada lagi yang tersisa,!” kecuali Jenggot, dan jubahnya
!”