Arifin Ilham:
Memisahkan Islam dengan
kepemimpinan adalah kebodohan,
Juru da'wah jahil
Pernyataan ustadz
'komedian' Maulana bahwa jangan kaitkan kepemimpinan dengan agama mendapat
tanggapan dari tokoh-tokoh Islam.
“Ah agamanya beda? kalau kita membahas kepemimpinan tidak usah bicara agama. Kepemimpinan itu tidak berbicara masalah agama. Jadi kau tidak mau naik pesawat kalau pilotnya agama lain? jadi berbicara seperti ini jangan ada black campaign,” tutur Ustadz 'komedian' Maulana yang dikenal dengan jargon kalimat; “jamaah, oh jamaah,” tersebut.
Melalui laman facebooknya, Ustadz Arifin Ilham mengoreksi pernyataan ustadz 'komedian' Maulana yang dinilainya bertentangan dengan Al-Quran dan Sunnah.
Berikut selengkapnya:
Assalaamu alaikum wa rahmatullahi wa barkaatuhu.
SubhanAllah sahabatku, Islam adalah agama sempurna yg mencakup semua aspek kehidupan, hatta apalagi kepemimpinan. Dari sederhana masuk kamar mandi sampai apalagi kepemimpinan.
Memisahkan Islam dg kepemimpinan adalah kebodohan, tidak faham ajaran Islam. Islam tidak bisa dipisahkan dg politik kekuasaan.
Nabi Ibrahim diutus Allah untuk menghadapi rezim berhala Namrudz, Nabi Musa diutus Allah menghadapi rezim pembantai bayi Firaun, dan Nabi Muhammad diutus Allah untuk menghadapi para
“Ah agamanya beda? kalau kita membahas kepemimpinan tidak usah bicara agama. Kepemimpinan itu tidak berbicara masalah agama. Jadi kau tidak mau naik pesawat kalau pilotnya agama lain? jadi berbicara seperti ini jangan ada black campaign,” tutur Ustadz 'komedian' Maulana yang dikenal dengan jargon kalimat; “jamaah, oh jamaah,” tersebut.
Melalui laman facebooknya, Ustadz Arifin Ilham mengoreksi pernyataan ustadz 'komedian' Maulana yang dinilainya bertentangan dengan Al-Quran dan Sunnah.
Berikut selengkapnya:
Assalaamu alaikum wa rahmatullahi wa barkaatuhu.
SubhanAllah sahabatku, Islam adalah agama sempurna yg mencakup semua aspek kehidupan, hatta apalagi kepemimpinan. Dari sederhana masuk kamar mandi sampai apalagi kepemimpinan.
Memisahkan Islam dg kepemimpinan adalah kebodohan, tidak faham ajaran Islam. Islam tidak bisa dipisahkan dg politik kekuasaan.
Nabi Ibrahim diutus Allah untuk menghadapi rezim berhala Namrudz, Nabi Musa diutus Allah menghadapi rezim pembantai bayi Firaun, dan Nabi Muhammad diutus Allah untuk menghadapi para
Nabi
Ibrahim diutus Allah untuk menghadapi rezim berhala Namrudz, Nabi Musa diutus
Allah menghadapi rezim pembantai bayi Firaun, dan Nabi Muhammad diutus Allah
untuk menghadapi para kuffar jahiliyyah.
Dg takluknya kepemimpinan kuffar jahiliyyah maka umat manusia beriman "bertasbih kepada Allah, dan banyak mengingat Allah (QS Thoha 33-34), agar umat hidup dalam PETUNJUK ALLAH, dalam KEMULIAAN ISLAM, dalam KEBERKAHAN TAQWA, bahagia dalam SYARIAT dan SUNNAH RASULULLAH (QS Al A'rof 96).
Karena itu Islam sangat memperhatikan kepemimpinan dg syarat dan kreteria yg sangat jelas yaitu mengutamakan KEIMANAN dan KETAQWAAN.
Dg takluknya kepemimpinan kuffar jahiliyyah maka umat manusia beriman "bertasbih kepada Allah, dan banyak mengingat Allah (QS Thoha 33-34), agar umat hidup dalam PETUNJUK ALLAH, dalam KEMULIAAN ISLAM, dalam KEBERKAHAN TAQWA, bahagia dalam SYARIAT dan SUNNAH RASULULLAH (QS Al A'rof 96).
Karena itu Islam sangat memperhatikan kepemimpinan dg syarat dan kreteria yg sangat jelas yaitu mengutamakan KEIMANAN dan KETAQWAAN.
أَنَّ ٱلۡأَرۡضَ
يَرِثُهَا عِبَادِىَ ٱلصَّـٰلِحُونَ
"...bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang shalih." (QS Al Anbiya 105)
Karena itu HARAM, memilih pemimpin kafir, bacalah dg iman Kalam Allah ini,
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَّخِذُواْ ٱلۡكَـٰفِرِينَ أَوۡلِيَآءَ مِن دُونِ
ٱلۡمُؤۡمِنِينَۚ أَتُرِيدُونَ أَن تَجۡعَلُواْ لِلَّهِ عَلَيۡڪُمۡ سُلۡطَـٰنً۬ا
مُّبِينًا
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dg meninggalkan orang-orang mu'min. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?" (QS An Nisa 144).
"Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu mengambil jadi PEMIMPINMU, orang-orang yang membuat
agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang
telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik).
Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang
beriman" (QS Al Maidah 57).
Rasulullah bersabda kepada Ka’ab bin Ujrah: "Mudah-mudahan Allah melindungimu dari para pemimpin yang jahil." Ka’ab bin ujzah bertanya: apa yang dimaksud dg pemimpin yang jahil wahai Rasulullah? Beliau menjawab: "Mereka adalah para pemimpin yang hidup sepeninggalku. Mereka tidak beriman pada petunjuk Allah, dan mereka tidak mengikuti sunnahku." (HR Ahmad).
Ingat setiap mu'min apalagi juru da'wah wajib menyampaikan dalil yg berdasar Alqur'an dan Sunnah.
Rasulullah bersabda kepada Ka’ab bin Ujrah: "Mudah-mudahan Allah melindungimu dari para pemimpin yang jahil." Ka’ab bin ujzah bertanya: apa yang dimaksud dg pemimpin yang jahil wahai Rasulullah? Beliau menjawab: "Mereka adalah para pemimpin yang hidup sepeninggalku. Mereka tidak beriman pada petunjuk Allah, dan mereka tidak mengikuti sunnahku." (HR Ahmad).
Ingat setiap mu'min apalagi juru da'wah wajib menyampaikan dalil yg berdasar Alqur'an dan Sunnah.
ALLAHUMMA ya Allah
lindungilah kami dari juru da'wah jahil yg menyesatkan kami dari PETUNJUKMU dan
SUNNAH NABIMU...aamiin.
__
*Sumber: dari fb KH Muhamamd Arifin Ilham (Selasa, 10/11/2015)
__
*Sumber: dari fb KH Muhamamd Arifin Ilham (Selasa, 10/11/2015)
Timbulnya peristiwa terbesar dalam sejarah perjalanan agama islam setelah wafatnya Rosulullah SAW adalah puncaknya krisis kepemimpinan dalam islam dengan terbunuhnya cucu Rosulullah SAW yang sangat2lah di cintai oleh beliau....yakni Sayidina Hussein bin Ali bin Abi Thalib RA....di Kerbala 10 Muharram 61H.......Telah berlalu beberapa khalifah setelah Rosulullah wafat...semua khalifah tsb berakhir dengan
ReplyDeletekehancuran, kembali kita melihat kebelakang ada yang tidak beres dalam menjalankan perintah Allah dan Rosulnya...mulai dari pertikaian kaum muslimin sepeninggal Rosulullah dalam pengangkatan pemimpin kaum muslimin pengganti Rosulullah SAW pada saat Rosulullah wafat.....Padahal Rosulullah sudah mewanti-wanti sebelumnya... masalah kepemimpinan kaum muslimin sepeninggal beliau, pidato Rosulullah sepulang dari Haji
Wada' di Ghadir Qum antara lain mengingatkan kaum muslimin sepeninggal beliau, tetaplah berpegang teguh dengan dua pusaka yang ditinggalkannya agar kaum muslimin tidak tersesat selama-lamanya......dua pusaka itu adalah Al-Qur'an dan Ithrah/Ahlul bait Rosulullah SAW.
Kepemimpinan kaum muslimin hingga saat ini masih menjadi fitnah besar yang menyebabkan kaum muslimin saling berbunuhan akibat dari tidak memegang teguh dua pusaka yang ditinggalkan Rosulullah SAW.
Kenapa kita membutuhkan kepemimpinan dari ahlul bait Rosulullah setelah Sayidina
Hassan RA melepaskan jabatan Amirul Mukminin untuk menghindarkan pertumpahan darah dari dua kelompok besar kaum muslimin.......Dibutuhkan kepimimpinan kaum muslimin dari kalangan ahlul bait Rosulullah adalah untuk membawa ummat ke jalan kebenaran hingga sampai hari kiamat. Kenapa kepemimpinan ummat diharapkan dari kalangan ahlul bait.......tidak lain adalah kita kembali mengingat sejarah turunnya ayat At-Thahir, dimana
dengan ayat tsb Rosulullah memanggil Fathimah RA, Hassan RA, Hussein RA dan Sayidina Ali bin Abu Thalib RA........mereka diselimuti oleh Rosulullah SAW dengan kain Kisa' seraya mendo'akan dengan ayat AtThahir tsb.....selanjutnya Rosulullah setiap pergi Sholat subuh melewati pintu rumah Sayidatuna Fathimah RA sambil memegang pintu rumah tsb dan mendoakan keluarga Fathimah dengan ayat AtThahir, ini dilakukan Rosulullah
sampai akhir hayat Rosulullah SAW.......Dapatkah kita kaum muslimin memahami apa yang tersirat dan tersurat dari perlakuan Rosulullah SAW sampai dengan akhir hayat Beliau......semoga kita mendapat petunjuk dan hidayah dari Allah
SWT...........Amiiiiiiinn.....YRA.