Saturday, November 28, 2015

Devide et Empera, disekitar kita,!! Waspadalah!!



Mencermati carut marut di kawasan timur tengah, bagaimana negara -negara barat, bergandengan tangan dengan zionis Israel, didukung beberapa negara Arab  yang ,"moderat," lalu bersekutu dengan raja minyak, negara petro dollar, Kerajaan saudi, yang berkepentingan, "memurnikan ajaran islam," dengan faham wahabiisme nya, secara bersama, mereka kemudian menciptakan sebuah kelompok ,"mesin pembunuh massal, bernama : ISIS,"

Sebagai negara besar, dengan kekayaan alam yang melimpah,
 Indonesia juga tidak luput dari incaran mereka!"
Kepentingan America di indonesia adalah melindungi sumber -sumber hegemoni nya berupa, emas, minyak, dan lahan tambang lainya. freport di pending kontrak karya nya oleh pemerintahan Jokowi, dan undang-undang minerba yang baru, lebih banyak merugikan kepentingan negara-negara barat, yang nota bene ingin menguasai hajad hidup masyarakat dunia, maka tidak mustahil, mereka mencari celah dan cara, agar kepentingan mereka tetap mulus, dan tetap bisa mengeruk kekayaan alam kita, apapun taruhanya!"
Biasanya, jika kepentingan mereka berbenturan dengan pemerintahan yang sah dan berdaulat, maka cara yang digunakan, :

1.Membentuk kelompok golongan dalam negeri yang anti pemerintah,
  yang menyerang semua kebijakan pemerintah, dan akhirnya angkat senjata, tentu saja kelompok ini mendapat support dana dan bahkan senjata. Sehingga negara menjadi Instabilitas, kerusuhan dimana-mana, fraksi-fraksi saling bertikai, antar kelompok berbenturan, antar suku berperang, issu SARA dimainkan, Sunni dibenturkan dengan Syiah, ANNAS dibenturkan dengan GP.ANSHOR, 
kaum miskin, proletar dibenturkan dengan dengan kaum kaya, buruh dibenturkan dengan pemilik pabrik, kecemburuan sosial di hembuskan dan dibesar-besarkan, mayoritas dan minoritas dibahas,
 jika kita termakan issu ini, maka mulailah kita melihat tetangga kita dengan penuh rasa curiga, melihat kelompok diluar kelompok kita, sebagai bukan lagi saudara, Islam diluar mazhab kita, bukan lagi islam, lingkungan diluar kelurahan kita, bukan lagi teritorial kita, kabupaten selain kabupaten kita, bukan tanggung jawab kita, dan provinsi selain provinsi kita, masa bodoh !, 
kita mulai kehilangan rasa persaudaraan, kita mulai kehilangan ikatan kita, sebagai bangsa !"
Perlahan rasa empati kita mencair jadi anti pati,!

Jika ini yang anda rasakan, waspadalah! Politik Devide et Empera, sudah merasuki kepala anda. Anda sudah termakan propaganda musuh-musuh bangsa kita! Anda sedang digiring mendekati jurang bernama ,"Perpecahan!"

( Berlanjut )



 Bagian kedua,

Cara Barat mengamankan kepentinganya,

2.Cara kedua yang ditempuh biasanya, mengangkat issue sektarian,

 yang memang potensial ,yang memang ada dan terpendam dibawah permukaan, ditingkat akar rumput, maupun ditingkat elit.Ditingkat elit, membenturkan antar fraksi di dewan rendah maupun dewan tinggi, dan tertinggi.

Dinegeri kita ada DPRD, DPRRI, DPD, MPR  yang  duduk di Senayan , mewakili kepentingan hampir  ; 250 juta penduduk Indonesia. Dewan ini dibentuk dari hasil Pemilu Legislatif, dan berangkat dari  berbagai Partay, berbagai kelompok, berbagai kepentingan, tentu saja potensi u disusupi tidak tertutup kemungkinan, akan tetapi anggota Dewan yang terhormat ini, adalah orang –orang yang pintar, ahli dibidangnya masing-masing,  dan tentu saja, bukan hal yang mudah untuk diperdaya, semoga.

Ditingkat akar rumput, groos root, inilah yang lebih berbahaya!”

2.1.Melalui Organisasi Massa,

Organisasi Massa, Ormas, adalah pintu potensial untuk disusupi . Dengan jargon dan slogan, mereka bisa masuk dan menyematkan kepentingan mereka untuk memecah belah bangsa ini.  Kita lihat, sekarang banyak Ormas baru terbentuk, deklarasi digaungkan, spanduk dibentangkan, bendera dikibarkan, dan pidato ber api-api diperdengarkan oleh orator yang sudah dicuci otaknya, atau yang sudah dibeli !”

2.2.Melalui kelompok keagaman,

Dengan menjamurnya kelompok Majlis Ta”lim, baik bersifat umum maupun ekslusive, baik jamaah campuran, laki-laki,  perempuan ( Tentu saja tempatnya dipisah ) dalam satu pengajian, maupun khusus laki –laki, atau khusus perempuan saja, ibu-ibu maupun remaja, kita lihat, berkembang sangat pesat sekarang.  Hal ini pertanda baik, artinya meningkatnya kesadaran ber agama, khususnya agama Islam, sebagai mayoritas di negeri ini, akan tetapi harus juga dicermati, apakah visi dan misinya sejalan dengan kepentingan Negara ini?

 Diatas segalanya, persatuan dan kesatuan bangsa, adalah pilar utama, siapapun anda, dari manapun anda, alumni manapun anda., jika anda pemegang KTP Indonesia,  anda lahir disini atau tidak, anda adalah warga Negara Indonesia, dan Falsafah bangsa ini adalah Pancasila, dengan prinsip dasar : Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda, satu adanya.

Indonesia berdiri atas peranan banyak suku, banyak agama, banyak puak dan keragaman budaya.

Indonesia bukan Negara Islam. Indonesia adalah Negara Kesatuan. 

Negara tempat semua penduduknya bebas menjalankan agama dan keyakinanya, tempat dimana penduduknya bebas ber ibadah sesuai agamanya, tempat dimana mereka lahir dan besar dengan budaya nya sendiri.

 Boleh jadi menurut suatu golongan,  agama mereka bercampur khurafat, bercampur bid”ah, bercampur syirik, lalu apa urusanya dengan anda? Biarlah Tuhan yang mereka yakini itu yang akan memutuskan,! 
silahkan anda berjalan dengan keyakinan anda, kalau anda ikhlas anda pasti masuk surga, dan kalau mereka ikhlas, mereka juga akan bertemu Tuhan  yang mereka sembah, ! 
Urusan siapa kafir, siapa tidak kafir, sesama penganut Tauhid, adalah urusan Allah !
 bukan urusan anda, atau kelompok anda!”

Orang Indonesia sudah lama hidup berdampingan antar agama, apalagi antar sesama penganut tauhid!”
Jika dengan dalih memurnikan tauhid, lalu anda menghalalkan darah , kehormatan dan harta penganut Tauhid, diluar kelompok anda, artinya anda jelas  bukan pengikut Rasul, Muhammad.SAWW.,
Rasul tidak pernah membunuh orang yang sudah mengucapkan kalimat syahadat, :
“ Ashadu anla illah haillallah, wa ashadu anna Muhammadar Rasullullah, !”  
sebab dengan itu Ia menjadi saudara!”
Tidak halal hartanya, kehormatanya, dan nyawanya untuk dirampas, dan dilperlakukan se mena-mena!”

Hanya ada satu kelompok dalam Islam, yang muncul di Abad kedua Hijrah, aliran ini disebut : Khawarij!”

Hanya aliran ini yang mengobarkan slogan, “La Hukma Illa Lillah!” Tidak ada hokum, kecuali  hokum Allah!” Kalimat ini memang kalimat yang benar, (Haq), akan tetapi digunakan untuk tujuan yang salah , (bathil ). Kelompok yang muncul dari kekecewaan Arbitrasi antara Muawiyah bin Abu Sofyan, Gubernur Syam, dengan Khalifah Ali bin Abi Thalib,  yang dibai”at oleh massa secara aklamasi, setelah terbunuhnya Khalifah Ustman bin Affan.  Arbitrasi yang dikenal dengan sebutan, “ Tahkim Shiffin,”

Kelompok ini telah melakukan penjarahan,  penodaan, perampasan,  penistaan, dan pembunuhan,  atas nama ,”Tauhid,”  kepada sesama muslim yang hidup di zaman itu.  Kelompok ini bukan orang yang tidak mengenal Tuhan, akan tetapi mereka menafsirkan ayat Qur”an, dengan penafsiran  mereka. Kening mereka menghitam, karena banyaknya sujud dan menangis,!

Mereka banyak yang hapal  Qur”an, 30 juzz, Hafizd, dan mereka membaca Qur”an dengan lantunan suara dan mahrazd yang pas, akan tetapi,

seperti yang dikatakan,:  Khalifah Ali bin Abi thalib, :
“Mereka  adalah orang yang mencari kebenaran, akan tetapi tersesat karenanya, !”
“Kesalahan terbesar mereka adalah, mereka  tidak mau menyembuhkan kebodohan akalnya!”

Dan karena perbuatan mereka, menghalalkan darah muslim diluar kelompok mereka, Khalifah Ali mengerahkan pasukannya, untuk menyadarkan dan meminta mereka  kembali dalam kelompok Jamaa”ah, akan tetapi justru mereka yang meminta Khalifah Ali untuk bersyahadat ulang, akhirnya  kelompok ini diperangi, inilah ,”- Perang Nahrawan,”-  antara khalifah Ali dengan kaum Khawarij,.

Karena menurut mereka Khalifah Ali dan pasukannya telah Kafir dan harus bertobat, dan karena menurut mereka (Khawarij), mereka berada di pihak yang benar sesuai syariat, maka apa yang mereka lakukan adalah Jihad, kelompok ini mempertahankan keyakinanya  sampai titik darah penghabisan, sehingga ketika perang usai, hanya beberapa orang dari mereka yang tersisa,

Khawarij dianggap punah pada abad kedua Hijriah,

Akan tetapi pemikiranya tetap hidup sampai hari ini. 

Jadi kalau ada kelompok dengan jargon ,”Memurnikan Tauhid,”, ini syirik, itu syirik, sana kafir, sini kafir, hanya mereka dan kelompok mereka yang ,”Punya Surga,”, yang lain tak kebagian kavling, dapat dipastikan, itulah bentuk pemikiran, “ Neo Khawarij,” 

Khawarij gaya baru, Khawarij baju baru, dengan jubah Islam, symbol Islam, jargon Islam, akan tetapi sebetulnya, ,” Mereka telah keluar dari Islam, seperti anak panah yang melesat dari busurnya, dan tak ada lagi yang tersisa,!” kecuali Jenggot, dan jubahnya !”


No comments:

Post a Comment